Respon sistem atau tanggapan sistem adalah perubahan perilaku output terhadap perubahan sinyal input. Respon sistem berupa kurva ini akan menjadi dasar untuk menganalisa karakteristik system selain menggunakan persamaan/model matematika. Bentuk kurva respon sistem dapat dilihat setelah mendapatkan sinyal input. Sinyal input yang diberikan untuk mengetahui karakteristis system disebut sinyal test. Ada 3 tipe input sinyal test yang digunakan untuk menganalisa system dari bentuk kurva response:
- Impulse signal, sinyal kejut sesaat
- Step signal, sinyal input tetap DC secara mendadak
- Ramp signal, sinyal yang berubah mendadak (sin, cos).
- Domain waktu (time response)
- Domain frekuensi (frequency response)
Respon Peralihan (transient response)
- Underdamped response, output melesat naik untuk mencapai input kemudian turun dari nilai yang kemudian berhenti pada kisaran nilai input. Respon ini memiliki efek osilasi
- Critically damped response, output tidak melewati nilai input tapi butuh waktu lama untuk mencapai target akhirnya.
- Overdamped response, respon yang dapat mencapai nilai input dengan cepat dan tidak melewati batas input.
- Spesifikasi Respon Transient, adalah spesifikasi respon sistem yang diamati mulai saat terjadinya perubahan sinyal input/gangguan/beban sampai respon masuk dalam keadaan steady state. Tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas respon transient ini antara lain; rise time, delay time, peak time, settling time, dan %overshoot.
- Spesifikasi Respon Steady State, adalah spesifikasi respon sistem yang diamati mulai saat respon masuk dalam keadaan steady state sampai waktu tak terbatas (dalam praktek waktu pengamatan dilakukan saat TS t 5TS). Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas respon steady state ini antara lain; %eror steady state baik untuk eror posisi, eror kecepatan maupun eror percepatan
b. Karakteristik Respon Frekuensi (Frequency Respons)
karakter resppon frekuensi adalah karakteristik respon yang spesifikasi performansinya didasarkan pengamatan magnitude dan sudut fase dari penguatan/gain (output/input) sistem untuk masukan sinyal sinus (A sin t). Tolak ukur yang digunakan untuk mengukur kualitas respon frekuensi ini antara lain;
- Frequency Gain Cross Over,
- Frequency Phase Cross Over,
- Frequency Cut-Off (filter),
- Frequency Band-Width (filter),
- Gain Margin,
- Phase Margin,
- Slew-Rate Gain dan lain-lain.
Suatu sistem orde I, dapat digambarkan sebagai berikut :
Kesimpulan
- Tampak bahwa respon sistem menyerupai respon sistem orde satu, oleh karena itu spesifikasi respon sistem yang digunakan adalah spesifikasi respon sistem orde satu.
- Sistem orde dua dengan koefisien redaman > 1, dapat didekati dengan model orde I, dengan gain over-all K sama dengan sistem semula dan time constant * adalah waktu yang dicapai respon pada 63,2% dari keadaan didekati dengan respon sistem orde I, model sistem dapat direduksi menjadi model orde I.steady state. Model pendekatan tersebut disebut sebagai Model Reduksi.
- Pengembangan dari pengertian di atas, tiap sistem orde tinggi yang memiliki respon menyerupai atau dapat
Respon Step Sistem Orde II Critically-Damped (x=1)
Dengan menggunakan teknik pecahan partial serta inversi transformasi Laplace, y(t) dapat dituliskan sebagai:
Kesimpulan,
Tampak bahwa respon sistem menyerupai respon sistem orde satu, oleh karena itu sama seperti kesimpulan sebelumnya, sistem orde dua dengan koefesien redaman= 1, dapat didekati dengan model reduksi orde I, seperti berikut :
Spesifikasi Respon Step Sistem Orde II
Seperti juga pada sistem orde I, spesifikasi respon step sistem orde II dapat dinyatakan dalam dua macam spesifikasi yaitu: spesifikasi respon transient dan spesifikasi respon steady state. Secara umum respon step sistem orde II dapat di gambarkan sebagai berikut:
Spesifikasi Respon Transient Sistem Orde II
Terdapat beberapa macam ukuran kualitas respon transient yang lazim digunakan,a.l.:
Time Constan (t) :
Ukuran waktu yang di ukur melalui respon fungsi selubung yaitu mulai t = 0 s/d respon mencapai 63,2% (e1x100%) dari respon steady state. t =1/XW N
Rise Time (TR) :
Ukuran waktu yang di ukur mulai respon mulai t= 0 s/d respon memotong sumbu steady state yang pertama.
Settling Time (TS):
Ukuran waktu yang menyatakan respon telah masuk 5% atau 2% atau 0,5% dari respon steady state
Delay Time (TD) :
Ukuran waktu yang menyatakan faktor keterlambatan respon output terhadap input, di ukur mulai t = 0 s/d respon mencapai 50% dari respon steady state.
Overshoot (MP) :
Nilai relatif yang menyatakan perbandingan harga maksimum respon yang melampaui harga steady state dibanding dengan nilai steady state.
Time Peak (TP) :
Ukuran waktu diukur mulai t = 0 s/d respon mencapai puncak yang pertama kali (paling besar).
3. Respon Steady State (mantap)
Saat sistem mencapai kondisi stabilnya, sinyal respon akan berhenti pada nilai dikisaran input/target dimana selisih nilai akhir dengan target disebut steady state error. Besaran error ini akan menjadi input buat subsistem selanjutnya. Besarnya kondisi steady state error dinyatakan dengan koefisien error yang ditentukan oleh type dan input sistem. Tipe sistem digunakan untuk memberikan ciri karakteristik sistem terhadap jumlah akar persamaan karakteristik pada titik 0 pada bidang kompleks.
1. Tipe sistem 0, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 tidak ada (tidak terdapat s=0 dari akar persamaan karakteristik) dan persamaan sistemnya:
G‘ (s) = K (s + z1)(s + z 2)...
(s + p1)(s + p2)(s + p3)…
2. Tipe sistem 1, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 ada 1 atau ada satu akar persamaan karakteristik s=0 dan persamaan sistemnya:
G‘ (s) = K ( s + z1)(s + z 2)...
s(s + p1)(s + p2)(s + p3)…
3. Type sistem n, jika akar persamaan karakteristik bernilai 0 ada n atau ada n akar persamaan karakteristik s=0 dan persamaan sistemnya:
G‘ (s) = K (s + z1)(s + z 2)...
sn (s + p1)(s + p2)(s + p3)…
ket: n=type sistem (0,1,2,3,…) bilangan bulat G’(s)=G(s)H(s) , untuk loop tertutup. Koefisien steady state error dapat dibagi atas:
- Kp, Koefisien error posisi (static error) terhadap input unit step
- Kv, Koefisien error kecepatan (velocity error) terhadap input ramp
- Ka, Koefisien error percepatan (acceleration error) terhadap input parabolic
Klik Soal Teknik Kendali atau soal tentang teknik kendali : tanggapan-tanggapan system sebagai bahan pembelajaran
yah kurang lengkap gan……..
SukaSuka
Terima kasih posting nya… sangat bermanfaat
SukaSuka
gak ada daftar pustaka
SukaSuka
Iya, wong cuma buat tugas gan
SukaSuka
Bagus.
Thanks
SukaSuka